Wednesday, May 09, 2012

Tips pilih tepung terigu

Sehubungan saya kerja di pabrik terigu, jadi tertarik buat bagi-bagi ilmu cara pilih terigu. Bagi yang suka baking, yang bahan dasar nya terigu, pemilihan terigu yang pas itu sangat penting, karena terigu yang pas peruntukannya akan menghasilkan produk akhir yang maksimal. 
Jadi kadang kan suka tuh, ko roti saya ga mengembang ya atau gorengan saya ko keras ya atau ko nastar saya keras, nah itu bisa jadi salah pilih terigu nya... Saya tahu hal ini juga pas kerja di sini, sebelumnya saya kira terigu ya terigu, pake terigu apapun pasti bisa jadi, tapi ternyata salah...
Jadi ini beberapa tips pilih terigu :

1. Kalau beli terigu sesuai dengan makanan apa yang mau di buat. Jadi karena terigu itu kan dari gandum, gandum itu ada varietas nya, mirip kaya beras, ada yang pera, ada yang pulen. Nah terigu juga seperti ini. Namun kandungannya itu namanya protein gluten. Kadar protein gluten ini yang mempengaruhi terigu itu untuk buat makanan apa. 

2. Terigu protein tinggi, kalau di pasaran Cakra Kembar - nah terigu ini cocoknya buat roti tawar dan mie.  Kalau seperti kita-kita ini sih harusnya jarang pakai Cakra Kembar ini. 

3. Terigu protein sedang, kalau di pasaran Segitiga Biru - terigu ini untuk aneka makanan. Jadi kalau mau aman ya pilih aja terigu ini. Jadi kalau mau buat bolu, martabak, cake, pakainya terigu protein sedang. 

4. Terigu protein rendah, kalau di pasaran Kunci Biru - terigu ini untuk buat cookies, biskuit dan cake juga. Jadi kalau mau buat kue-kue lebaran ya pake terigu ini. Jadi kalau buat kue lebaran pakai terigu protein tinggi, pasti di jamin ga jadi. 

5. Terigu protein rendah juga tapi namanya Lencana Merah - nah terigu ini buat jajanan pasar dan juga goreng-gorengan. Jadi terigu ini ga makan minyak, kalau mengoreng ga makan banyak minyak (irit minyak). Trus gorengannya juga bisa renyah. 

6. Menyimpan terigu ini juga di tempat yang kering dan dingin, karena sama seperti beras, kalau lembab bisa kutuan. Jadi kalau sudah di buka, di iket lagi ya. 

Jadi udah tahu kan cara pilih terigu buat baking.. jangan sampai salah lagi ya...

Tips Solo Treveler Overseas

Saya sebenernya baru beberapa kali aja solo traveler, tapi dari pengalaman itu memang ada beberapa tips :

1. Sebelum berangkat pastikan browsing dulu negara, kota sampai bandara yang mau di tuju. Jadi kita tahu tempat-tempat apa saja yang mau di datangi. 

2. Cari tempat tinggal sesuai budget. Kalau solo lebih baik nebeng atau di hostel yang murmer aja. Nebeng memang murah karena gratis, tapi kadang tidak enak karena kurang bebas. 

3. Search bagaimana cara ke hostel dari bandara. Nah ini harus search dulu. Pengalaman di new york, untung saya udah search, jadi udah ada bayangan cara-caranya. Kalau mau pilih naik bis, pastikan tahu rute-rute nya. 

4. Pelajari baik-baik peta kota tersebut. Di mana lokasi hotel, di mana tempat-tempat wisatanya, dll. Peta bisa bawa dari Indonesia atau bisa juga ambil di airport setempat. 

5. Pelajari baik-baik peta rute transportasi. Ini penting banget, karena harus tahu ke tempat-tempat wisata itu naik bis. 

6. Bawa barang secukupnya. Koper yang nyaman di bawa. Andalan saya sekarang koper yang 4 roda. Itu nyaman banget, enak banget bawanya. Lalu bawa back pack buat jalan-jalan hariannya. 

7. Tempat paspor, tiket, dompet di tempat yang gampang di raih, bisa pakai tas pinggang atau tas kecil. Kalau ga mau bawa banyak-banyak bisa juga masuk back pack, tapi taruh yang mudah deh, jangan rogoh-rogoh kalau lagi butuh. 

8. Paspor selalu di bawa, takut ada razia, harus punya ID. 

9. Kalau mau beli oleh-oleh, pilih yang simpel dan jangan memenuhi koper. Contoh souvenir ideal magnet kulkas :p itu andalan saya karena saya juga koleksi hehehe.. oh ya saya juga koleksi snow ball yang kecil, terinspirasi dari Ira. 

10. Bawa baju secukupnya, kalau bisa laundry ya laundry aja, jangan bawa banyak-banyak. Di luar negeri terutama western bisa laundry ko. 

11. Ini tips buat solat, kalau saya sih suka solat di taman atau di ruang menyusui di mall. Cuek aja, mereka juga toleran aja ko. Waktu di tokyo, hawaii saya sering solat di taman. Waktu di Chicago saya sempat solat di ruang menyusui. Oh ya, jangan lupa bawa kompas kiblat ya..

12. Pembelian tiket, hotel, dll sudah bisa online ya, jadi sudah bisa di booking dulu semua dari Indonesia. Ini bisa memudahkan sekali. Banyak ko website yang bisa di percaya misal agoda, hotwire, expedia, dll

Kalau dari sini, kalau bisa baca peta insya Allah ga nyasar deh.. jadi yang belum bisa baca peta ya belajar baca peta dulu ya.... :)


Friday, May 04, 2012

Mengatur Keuangan dan Mengenal Bank

Saya pertama kali mengenal tabungan bank rasanya TK atau kelas 1 SD, aku ingat mamaku nunjukin buku tabungan tabanas yang bukunya masih di tulis tangan dan warna nya gold dengan cover kendi. Saya lihat buku itu atas nama saya, yang isinya adalah uang salam tempel yang saya dapat ketika lebaran. Tapi saya tidak tahu itu bank nya dimana. 

Pengalaman pertama saya ke bank untuk menabung dan buka tabungan yaitu ke Lippo bank  yang ada di Arion Mall, jadi saya buka tabungan junior. Semua uang saya di tabanas itu di pindahkan ke Lippo bank. Itu tabungan yang tidak pernah di ambil, jadi bener-bener tabungan hingga umur 17 tahun. 

Ketika saya SD, saya tidak mendapatkan uang jajan. Saya baru mendapat uang jajan ketika kelas 3 SD, itupun di kasih mingguan, jadi setiap hari senin saya di kasih Rp. 500 untuk jajan saya selama seminggu itu. Jaman itu setiap anak jajan sekitar Rp. 500 sehari. Jadi saya harus mengatur keuangan saya untuk Rp. 500 itu cukup selama seminggu. 

Lalu setiap bulannya saya juga di suruh membuat perencanaan pengeluaran bulanan oleh papa saya. Saya di suruh tulis di secarik kertas uang bulanan saya. Mulai dari berapa Rp. bayaran, trus bayar berenang, ongkos berenang, dll. Lalu papa kasih uang itu dan saya harus mengeluarkan uang itu sesuai keperluannya. 

Menulis perencanaan keuangan sebulan itu selalu di lakukan setiap awal bulan. Saya menulis nya di secarik kertas, lalu papa bawa kertas itu dan besok pagi nya akan kasih uang itu ke saya. Namun ketika saya SMP ada perbedaan cara papa saya kasih uangnya. Ketika jaman SD dia kasih uang itu langsung ke saya di rumah, tapi ketika saya SMP, uang bulanan saya itu papa masukkan ke bank. Saya membuka tabungan di Bank Umum Servitia, lokasinya di samping apotik Rini. Itu adalah salah satu bank transaksi papa. Jadi setiap bulan setelah saya kasih secarik kertas itu, papa akan bilang ke saya kalau uang itu sudah di transfer. Lalu setelah itu saya ambil uang itu di bank. Dan papa saya akan tahu kalau saya sudah ambil uangnya, karena para teller itu pasti laporan ke papa saya. Saya lakukan itu setiap bulan, hingga jaman kuliah. 

Papa saya jarang sekali kasih uang di tengah bulan, jadi saya benar-benar harus tulis semua keperluan saya di situ. Tambahan uang jajan saya saat itu adalah kalau saya berenang 1km maka saya akan mendapatkan Rp. 1000. Jadi setiap saya berenang saya berenang minimal 1km. Tak jarang juga bisa hingga 2km. Tambahan uang jajan ini juga berlaku bagi uni Tia. 

Penerapan menulis pengeluaran bulanan ini di berlakukan untuk kita bertiga, tapi yang dikasih via bank dari SMP rasanya cuma saya. Karena memang kebetulan bank itu sejalan dengan arah sekolah SMP saya. Ketika saya umur 17 tahun saya membuat ATM, di bank servitia dan juga bank Lippo, sehingga memudahkan saya mengambil uang, tidak perlu lagi ke bank. 

Ketika saya kuliah, metode ini masih di lakukan, tapi di transfer nya ke BNI, karena hanya ATM BNI yang ada di kampus saya. Tapi ini lebih sulit mengatur uang bulanan, karena saya harus bayar makan setiap hari. Jadi selain buat perencanaan bulanan, saya juga buat pengeluaran aktual saya di buku kecil. Awalnya sih bisa mencatat setiap hari, tapi lama kelamaan beberapa hari sekali, seminggu sekali, sebulan sekali. 

buku pengeluaran

halaman 1 - sept 1998

catatan lain

Saya masih suka mencatat pengeluaran ini hingga tahun 2005-2006. Setelah bekerja malah malas mencatat. :p Tapi yang pasti dengan didikan seperti ini membuat saya lebih bisa mengatur keuangan, walaupun katanya antara hemat dan pelit beda tipis hehehe....

Makanan Legendary - edisi syahril family

Makan ke restoran atau jajan2 jaman dulu, waktu saya kecil itu sesuatu yang langka. Tapi ada beberapa tempat yang menurut saya secara kualitas masih sama dan saya masih sangat suka untuk makan atau take away dari Restoran maupun tempat jajan ini. Semua nya berlokasi di Rawamangun, karena saya besar di daerah Persahabatan Rawamangun. Semua makanan disini saya kasih bintang 5.

1. Restoran Sederhana Sunan Giri
Menu favorit : Sate Padang + Kopyor dan semua lauknya sebenernya hehehe...
Seingat saya sejak saya tinggal di persahabatan tempat ini sudah ada mungkin sekitar 1985an. Jaman dulu waktu papa alm masih praktek, kita suka telpon ke tempat praktek dan bilang "Pa, kita makan sate sederhana yuk". Jadi yang kita lakukan adalah telpon ke sederhana itu untuk pesan satenya untuk di sisain, karena biasanya setelah jam 9 malam sudah habis. Lalu setelah jam 9, papa jemput kita semua untuk makan malam disana. Rasanya itu luar biasa sekali dan sudah mewah banget.
Rasa sate itu sekarang juga masih enak sekali. Belakangan ini saya juga sering makan ke sana. Bareng keluarga saya atau jadi tempat janjian makan malam dengan Uda. :p 
Harga sepiring sate padang disini Rp. 17.000

2.  Gado-gado, Es teler dan Bakso di Pasar Sunan Giri
Memang ini masih area sunan giri, tapi kalau ini lokasi dalam kawasan pasar, tepatnya yang bersebelahan dengan kuburan dan tempat sampah. Mungkin kalau orang yang higienis banget ga mau makan disini, karena bersebelahan dengan tempat pembuangan sampah. Disini ada yang jualan Es Teler sinar garut. Letaknya yang sebelah depan. Es telernya Mak Nyos banget deh... Lalu yang satu lapak dengan dia jualan Bakso dan Mie Ayam. Bakso disini enak banget juga, dan yang favorit saya adalah Gado-gado. Menurut saya adalah gado-gado ter enak yang pernah saya temui. Semua harga Rp. 7000. 
Dulu saya tahu tempat ini dari Mama saya, jaman SD dulu sering banget makan disini oleh Mama saya. Jadi dulu mama suka ajak kesini dengan kakak-kakak saya juga. Pas saya SMA tempat ini menjadi tempat makan dengan teman-teman saya juga. Pas saya kuliah di IPB dan kemudian pindah ke Jatinegara Baru ini membuat saya jarang ke sana. Saya mulai sering makan disana ketika saya manasik haji di Muhammadiyah tahun 2009. Kalau sekarang makan disana kalau memang lagi mampir di sunan giri aja sih. Btw, pasar sunan giri ini juga termasuk lengkap, mau beli-beli apa kita suka beli disini. 



3. Suharti Jalan Pemuda
Ayam Suharti ini sesuatu banget di keluarga saya. Kita beli ayam Suharti ini untuk spesial event saja, misal ulang tahun, arisan atau mau ada tamu. Kita termasuk jarang makan di restoran ini, biasanya kita take out hanya beli ayamnya dan makan di rumah, karena kalau di rumah makan nasinya bisa sepuas-puasnya. Paling bahaya makan ayam Suharti ini sering-sering, karena kalau makan ini kita sekeluarga bisa menggila dengan porsi makannya hehehe..
Hal yang sampai sekarang kita lakukan adalah beli ayam ini jika salah satu anggota keluarga ulang tahun. Tidak tau kenapa tetapi sudah menjadi kebiasaan aja sih...

Itulah 3 tempat makan favorit saya dari saya kecil. Jadi siapa yang belum pernah coba tempat makan ini, saya sangat rekomendasikan banget untuk di coba....