TASK 2 Gemarapi Pratama
Ini masuk minggu kedua untuk kelas gemarapi.
Mau berubah bertransformasi ini kuncinya. Pilar gemarapi ini
harus bisa di ACTION.
1. Dilakukan
oleh Pemilik Barang (owner)
2. Penguatan
(Mindset) sebagai pondasi awal
3. Perubahan
kebiasaan sebagai tujuan (Habit)
4. Pengurangan
barang (declutter)
Sebenarnya harusnya project keluarga, namun sepertinya
saat ini saya yang harus menjadi CHANGE AGENT di keluarga. Dimulai dari diri
saya agar lainnya mencontoh. Karena kalau dilihat pun isi (barang-barang) rumah
sepertinya 70% atas kendali saya. Selain itu saya harus memberi contoh kepada
anak-anak saya untuk menjadikan mereka generasi lebih baik dari saya.
PILAR PERTAMA (OWNER)
Alhamdulillah
semua orang dirumah saya sepakat bahwa setiap orang bertanggungjawab atas
barangnya masing-masing. Hal ini juga sudah saya tanamkan ke anak-anak saya
yang masih balita. Suami saya juga sepakat untuk pilar pertama ini, namun belum
bisa terlibat terlalu banyak dalam kegiatan bebenah rumah.
Jadi yang saya upayakan adalah memberi
contoh langsung dulu atas bebenah barang-barang saya dan barang-barang dirumah.
Nanti barang pribadi beliau dijadwalkan terakhir seperti baju dan bukunya.
PILAR KEDUA (MINDSET)
No.
|
Mindset lama
|
Mindset Baru
|
1
|
Barang-barang sulit
disortir
|
Dengan ilmu mensortir
barang pasti bisa sukses.
|
2
|
Meng “gapapa” kan kondisi
rumah keadaan berantakan
|
Rumah harus bersih dan
nyaman serta bernilai RASA
|
3
|
Menyimpan barang bekas,
nanti bisa di benerin/dikreasikan
|
Tidak perlu menyimpan
barang dan pilih saja sesuai kebutuhan dengan prinsip minimalis
|
4.
|
Jika ada uang boleh belanja
barang-barang
|
Belanja sesuai kebutuhan
saja, tidak boleh konsumtif
|
5.
|
Tidak apa beli aja kan
murah
|
Pikir lagi apakah
benar-benar butuh?
|
6.
|
Maximalis
|
Minimalis
|
PILAR KETIGA (HABIT)
Perubahan
HABIT yang akan dilakukan bersama keluarga
Berdasarkan diskusi kelas kemarin bahwa
perubahan habit bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan tersebut terus menerus
minimal 21 hari selama 6 bulan yang jika terputus maka harus mengulang siklus
tersebut.
Proses yang cukup sulit namun bisa dan
harus optimis. Kita harus identifikasi apa kendalanya. Kendala utama adalah MALAS
yang merupakan musuh terbesar dari diri sendiri untuk melakukan perubahan lebih
baik. Selain itu berada dalam comfort zone juga merupakan
tantangan.
Berikut habit yang kira-kira harus kami
lakukan bersama :
a. Meletakan
barang-barang sesuai pada tempatnya yang telah disediakan
b. Meluangkan
waktu minimal 1 jam sehari mensortir/decluttering barang-barang lama kita.
c. Tidak
boleh ada kardus menumpuk lagi.
d. Mainan
anak-anak langsung dikembalikan ke lemari mainan dan seminggu sekali langsung
sortir untuk clustering lagi mainan yang tercecer.
e. Tidak
meletakan barang di bawah tangga
f. Melawan
rasa malas.
g. Mulai
membuat daftar asset, dibuat global dulu.
h. Rethink
– rethink and rethink sebelum membeli barang.
i. Mendefine
Needs (Kebutuhan) dan Wants (Keinginan)
j. Membuat
to do list bulanan, mingguan, harian.
PILAR KEEMPAT (DECLUTTERING)
Indikator Lagom yaitu tidak kekurangan dan tidak berlebihan. PAS sesuai kebutuhan individu.
Prinsip Lagom : simplicity, sederhana, penuh syukur, jaga sebaik-baiknya.
Jadi nanti implementasi decluttering sesuai Lagom :
a. Menanamkan mindset hidup untuk lebih simple (minimalis).
b. Tidak perlu barang berlebihan , “buang” barang yang double.
c. Memperhatikan kualitas dan fungsi barang dibandingkan kuantitas.
d. Mensyukuri barang-barang yang kita miliki dan mengikhlaskan barang-barang yang sudah tidak/kurang dibutuhkan.
e. Memanfaatkan barang bukan menyimpannya saja.
f. Menjaga dan memaximalkan barang yang dimiliki.
g. Pilih barang sesuai needs bukan wants
PILAR KEEMPAT (DECLUTTERING)
Indikator Lagom yaitu tidak kekurangan dan tidak berlebihan. PAS sesuai kebutuhan individu.
Prinsip Lagom : simplicity, sederhana, penuh syukur, jaga sebaik-baiknya.
Jadi nanti implementasi decluttering sesuai Lagom :
a. Menanamkan mindset hidup untuk lebih simple (minimalis).
b. Tidak perlu barang berlebihan , “buang” barang yang double.
c. Memperhatikan kualitas dan fungsi barang dibandingkan kuantitas.
d. Mensyukuri barang-barang yang kita miliki dan mengikhlaskan barang-barang yang sudah tidak/kurang dibutuhkan.
e. Memanfaatkan barang bukan menyimpannya saja.
f. Menjaga dan memaximalkan barang yang dimiliki.
g. Pilih barang sesuai needs bukan wants
No comments:
Post a Comment