Monday, May 20, 2019

BEBENAH KULKAS

Bebenah kulkas sudah menjadi habit saya maksimal seminggu sekali sejak tinggal dirumah ini. Sehingga tidak terjadi penumpukan makanan left over. Biasanya makanan left over harus dihabiskan terlebih dahulu baru masak makanan baru, sehingga tidak ada penumpukan. Dirumah saya pantang membuang makanan. 

Saya belanja per 2-3 minggu sekali untuk stok makanan. Daging, ikan, ayam sudah langsung dimasukan kontainer untuk sekali masak dan langsung masukan dalam freezer. Namun tidak dijadwalkan kapan masaknya. 
Untuk bumbu dapur juga saya belanja stok dan disimpan dalam kulkas. Untuk sayur dan buah-buahan saya beli beberapa hari sekali mungkin stok 3-5 hari dan disimpan dalam kulkas juga. 

Alhamdulillah saya ada asisten rumah tangga, jadi saya tidak membuat food preparation. Kita menentukan menu harian berdasarkan stok apa yang tersedia dikulkas kami. Namun biasanya jika ART pulang kampung, saya buat food prep untuk 2 hari. 

Kebiasaan baik yang saya lakukan untuk dapur saya 
1. mencuci kompor seminggu sekali
2. sink di cuci setiap hari
3. cek dan bebenah stok kulkas seminggu sekali. 

Monday, May 06, 2019

BEBENAH DAPUR

Proses Decluttering

Alhamdulillah akhirnya saya ada rejeki untuk buat kitchen set bulan desember 2018 kemarin. Dapur saya kecil namun cukup nyaman untuk masak dan beraktifitas disana dan hanya ada 1 dapur hehehe, bukan seperti orang tua saya yang ada dapur kering dan dapur basah. 

Dengan ada kitchen set lebih memudahkan saya dalam penataan juga. Saya membagi kategori dan sub-kategori sama seperti pembagian di gemarapi sbb :
1.    Peralatan makan – yang digunakan harian dan occasional (arisan)
2.    Peralatan memasak – penggunaan harian dan occasional
3.    Bahan makanan – bahan kering dan basah (dikulkas/freezer)
4.    Peralatan kebersihan – lap2 dan sabun2
5.    Peralatan elektronik

Yang membuat kategori tersebut untuk memudahkan dalam proses decluttering dan juga penataan posisi barang.

Makanan yang dimakan keluarga saya rata-rata masakan Indonesia serta mengkonsumsi nasi. Dari kecil saya juga dididik untuk tidak mubazir sehingga jarang sekali kita membuang-buang makanan. Namun memang mungkin dari standar gizi bukan yang ideal, masih banyak goreng-gorengannya.

Barang-barang didapur saya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan, namun masih banyak juga yang Teflon bukan stainless. Plasticware untuk penyimpanan makanan juga masih saya gunakan.

Saya menempati rumah ini sudah 3.5 tahun, dan ada barang yang belum pernah saya gunakan. Dulu ketika single saya ada banyak beli mason jar, sekarang setengahnya masih belum digunakan. Dan sekarang masih galau mau di declutter atau disimpan dulu.

Barang saya masih sedikit berlebih, saya ada stok piring, mangkok hotel sekitar masing-masing 1 lusin yang saya beli ketika bazaar ex hotel, dengan rencana untuk acara arisan. Tapi sampai saat ini mungkin barang tersebut baru terpakai 1-2x saja.

Dari barang-barang ex hotel yang saya beli ini ada yang sudah saya declutter juga yang sama sekali sepertinya tidak akan terpakai seperti wadah buah hotel.
Beberapa plastik ware juga sudah saya declutter terutama yang hadiah dari goodybag ulang tahun.
Namun sepertinya saya masih harus sisir ulang dapur saya.

Proses Organizing

Dari barang-barang yang disisihkan sebagian besar sudah saya kasih-kasih orang, tetapi masih ada juga sedikit lagi yang tersimpan.

Penataan saya masih on proses belum sepenuhnya selesai belum fix. Tapi adanya kitchen set ini lebih memudahkan sekali, dulu sebelumnya berantakan banget semua ada di table top.

Sekarang semua sudah bisa tertata dalam laci dan lemari. Dan dibagi perbagian mana untuk peralatan makan, peralatan masak, bahan makanan kering, lap2 dan elektronik.



Sunday, April 28, 2019

BEBENAH BUKU

Proses Decluttering

Saya membuat subkategori dalam declutter dengan subkategori sbb
Novel, nonfiksi, motivasi, anak, resep, agama. Pemberian subkategori ini memudahkan saya ketika pencarian buku kembali jika dibutuhkan.

Buku-buku saya pribadi sudah di rak buku namun jarang di tengok karena memang tempatnya sulit dijangkau dan sejak punya anak lebih banyak buku anak yang disentuh. Karena itu saya putuskan akan sisihkan buku-buku yang tidak akan saya pakai/baca lagi. Kira-kira hanya 1/3 buku yang saya tinggalkan. Dari proses ini saya menyadari reference judul buku saya sudah berubah. Buku-buku lama saya sudah lama tidak di tengok dan banyak buku sudah berubah warna atasnya dan berdebu sekali.

Dari buku-buku pribadi yang saya sisakan tinggal sedikit sekali, karena yang saya simpan yang kiranya masih saya gunakan dan akan baca kembali. Alhamdulillah rak buku saya masih muat. Namun kekurangan rak buku saya terbuka sehingga menyimpan debu sekali. Kemarin pas decluttering terpaksa berjibaku dengan debu. Sepertinya harus modifikasi penutup rak agar tidak mudah berdebu.

Sekarang PR nya buku-buku yang sudah disisihkan akan diberikan ke siapa ya? Karena sayang saja kalau harus diloak. 



Proses Organizing

Penyusunan buku saya berdasarkan subkategori lalu di susul dengan besar buku agar rapi dan teratur.  Buku yang besar-besar dan berat saya letakan dipaling bawah agar aman dan nyaman ketika mengambil buku.
Idealnya seminggu atau 2 minggu sekali di lap raknya agar debu tidak menumpuk.

Saya menyisakan buku-buku favorite dan juga beberapa buku yang belum saya sempat baca, dengan rencana akan mulai membiasakan membaca buku kembali. Menyegarkan kalbu dengan membaca buku-buku agama favorite saya dulu.

Note : 
  • Buku yang declutter adalah buku saya dan anak. Buku suami belum tersentuh.
  • Proses penyusunan masih berproses karena saya sepertinya akan merubah posisi rak.





Monday, April 15, 2019

BEBENAH PAKAIAN

Prolog : TASK 6 GP

Seminggu kemarin sudah masuk ke teori bebenah pakaian. Banyak hal baru untuk mindset yang masih harus saya benahi sebenarnya, karena ketika masuk praktek ternyata pikiran saya masih declutted alias masih bingung beresinnya hehehe

PROSES DECLUTTERING

Ketika membereskan lemari baju utama saya keluarkan semua baju dan saya membuat sub-kategori berdasarkan fungsi baju tersebut karena untuk memudahkan pencaharian juga. Sub-kategori sbb :
- Sehari-hari dirumah (atasan & bawahan)
- Sehari-hari keluar (antar jemput anak/belanja) - (atasan & bawahan)
- Olahraga (kaos & legging)
- Acara lebih resmi (misal arisan)
- Acara undangan kawinan
- Kerudung bergo dan kerudung persegi. 

Untuk baju sehari-hari dan olahraga baju saya lipat, sedangkan untuk hari khusus resmi saya gantung karena tipe bahannya memang yang harus digantung. 

Alhamdulillah banget saya bukan pengkoleksi tas, sepatu dan asesoris namun kemarin pas pilah rasanya masih banyak yang harus saya kurangi, karena saya tipe pakai barang itu-itu saja. Jadi alhamdulillah memudahkan juga. Tempat juga masih ada tapi memang saya belum ada spesifik tempat untuk tas. (masih pakai lemari di kamar anak)

Untuk sepatu/sendal biasanya jika beli satu maka ada yang harus keluar agar lemari sepatu tetap cukup.

Proses decluttering saya dengan sistem mencicil setiap hari. Rasanya sih pengen langsung kejar beberapa hari tapi tidak mungkin dengan banyak iklan dari anak-anak. Jadi setiap hari saya luangkan waktu sekitar 2 jam, dan jika belum selesai dilanjut besoknya (makanya timeline harus banyak diupdate). 

Untuk baju saya keluarkan semua isi lemari rak dulu baru yang gantungan. Lalu dilanjutkan baju anak-anak. Lalu lanjut ke tas dan sepatu. 

Baju yang dipilih sesuai dengan RASA
Rapi & Teratur
Aman & Nyaman
Sehat & Bersih
Alami & Berkelanjutan

Baju harian yang sudah robek dan bolong (tidak bisa direparasi/jahit perbaiki) saya singkirkan. Lalu baju yang sudah tidak nyaman (ternyata bahannya gerah) juga saya singkirkan
Untuk baju yang kondisi masih baik namun tidak saya pilih akan saya donasikan atau dijual di garage sale.

PROSES ORGANIZING (PENATAAN)

Masuk kebagian penataan ini juga PR sendiri. Baju-baju yang tidak terpakai sudah saya masukan ke dalam kardus dan juga plastik besar. Sementara ini ada 2 dus besar, 3 container plastik dan 2 plastik besar. Sementara ini masih di susun di pojokan dengan target harus keluar sebelum lebaran. Rencana sih mau garage sale sebelum puasa semoga terealisasi. 
Pakaian yang sudah tidak terpakai

Hasil pilah yang alhamdulillah sudah langsung laku siap kirim

Penataan lemari juga tantangan tersendiri, karena saya tidak pakai lemari baru, namun pakai lemari yang ada turunan dari keluarga saya. Sementara ini gaya lipatan saya masih belum fix karena belum selesai declutteringnya dan belum membeli/buat wadah box pemisah. Lemari yang ada ini atar rak besar jadi memang seperti untuk susun vertikal (konvensional biasa). sepertinya butuh kreatifitas untuk penyimpanan agar tidak berantakan ketika terjadi perputaran baju.

Saat ini lipatan untuk baju saya masih konvensional susun ke atas sedangkan baju anak-anak di laci saya susun horizontal. Kalau abis laundry lemari agak padat namun karena saya tidak tiap hari (seminggu 2-3 kali) mencuci baju jadi memang jumlah baju tidak minimal.  

Alhamdulillah lemari masih cukup namun proses decluttering dan organizing ini memang harus menjadi mindset sehingga menjadi habit ketika habis menaruh cucian bersih kelemari. Semoga bisa istiqomah. SEMANGAT 



Saturday, March 23, 2019

SUSTAINABLE

Task 3 Gemari Pratama

Tugas minggu ini melengkapi pola pikir kita.

8 Pilar Metode Gemar 
  1. Dilakukan oleh Pemilik Barang (owner)
  2. Penguatan (Mindset) sebagai pondasi awal
  3. Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (Habit)
  4. Pengurangan barang (declutter)
  5. Menyesuaikan kondisi individu (Personalize)
  6. RASA sebagai prinsip (Principles)
  7. Memenuhi Standar (Safety dan Hygiene)
  8. Tidak Mencemari Lingkungan (Environment)


Nilai RASA
R Rapi dan Teratur
A Aman dan Nyaman
S Sehat dan Bersih
A Alami dan Berkelanjutan
           
Pengelompokan Habit untuk mencapai tujuan. (Revisi)
No.
Nilai RASA
Tujuan
Habit yang harus dibentuk
1.
Rapi dan Teratur
·      Bisa konsisten decluttering setahun sekali
·      Rumah rapi dalam artian tidak ada barang-barang ditempat tidak semestinya misal bawah tangga, lorong, musola, serta area kosong lainnya
·      Belajar mengorganize (meningkatkan kualitas skill penyimpanan)
·      - Rumah bisa sekece rumah-rumah idaman di IG atau majalah-majalah.
·      Meletakan barang-barang sesuai pada tempatnya yang telah disediakan
·      Meluangkan waktu minimal 1 jam sehari mensortir/decluttering barang-barang lama kita.
·      Tidak boleh ada kardus menumpuk lagi.
·      Mainan anak-anak langsung dikembalikan ke lemari mainan dan seminggu sekali langsung sortir untuk clustering lagi mainan yang tercecer.
·      Tidak meletakan barang di bawah tangga
·      Melawan rasa malas.
·      Mulai membuat daftar asset, dibuat global dulu.
·      Membuat to do list bulanan, mingguan, harian. 
2.
Aman dan Nyaman
·      Rumah aman untuk anak dan lansia (ortu suka tinggal dirumah)
·      Anak-anak betah di rumah dan selalu kangen untuk tinggal serta leyeh-leyeh di rumah.

3.
Sehat dan Bersih
- rumah bebas debu (harus rajin dusting)
- kamar mandi bersih (konsisten dalam membersihkan)
·      Membuat to do list bulanan, mingguan, harian. (jadwal bebersih) 
4.
Alami dan Berkelanjutan
- Pilah sampah lebih spesifik lagi
- Less waste
- Tidak konsumtif bisa membedakan rasa kepengen dan kebutuhan
- Bisa menanamkan nilai-nilai kerapihan penting dalam hidup ke anak-anak dan keluarga
·      Rethink – rethink and rethink sebelum membeli barang.
·      Mendefine Needs (Kebutuhan) dan Wants (Keinginan)
·      Ajak anak dalam kegiatan bebenah


PERSONALIZE

Alhamdulillah saya sudah mengetahui tipe karakter suami saya, namun untuk barang-barang pribadi memang tetap beliau harus ikut serta. Namun untuk kerapihan dan dekorasi rumah, saya yang akan menjadi pengambil keputusan.

PRINCIPLES RASA

R - Rapi dan Teratur

Barang-barang pada tempat seharusnya dan tertata rapi. Tidak ada barang berserakan.
Barang-barang terorganisasi dengan baik di laci, lemari atau wadah.


A - Aman dan Nyaman

Rumah yang aman dari orang luar (maling, stranger) dan juga penghuninya.
Ramah anak dan lansia. Anak bisa bermain tanpa takut cedera, bebas bereksplorasi.
Nyaman ditinggali, sehingga yang tinggal bisa istirahat dengan maximal dan juga produktif serta membawa perasaan bahagia (Hygge).
Rumah Nyaman (Hygge perasaan menenangkan dan menyenangkan) menurut keluarga kami :
-       Rumah yang membuat kita kangen ingin kembali jika berpergian.
-       Rumah yang membawa suasana intim dengan keluarga.
-        Rumah dengan sinar dan ventilasi yang baik.
-       Rumah memiliki nilai RASA.


S - Sehat dan Bersih

Rumah yang sehat dan bersih itu bebas debu dan bebas sarang penyakit, sarang nyamuk, asap rokok.  Yang menjadikan orang yang tinggal dalam rumahnya menjadi sehat selalu.


A - Alami dan Berkelanjutan

Rumah yang alami dan berkelanjutan itu yang tidak menimbulkan banyak sampah (bisa zerowaste) lebih baik. Tidak mengkonsumsi produk-produk yang menghasilkan banyak sampah. Akan lebih baik jika bisa berkelanjutan dengan menanam dan makan hasil kebun sendiri.


SAFETY AND HYGIENE
Alhamdulillah Aman dan Bersih ini sudah prinsip yang diterapkan di rumah saya.

Aman
  • Aman dari maling dan orang tak dikenal. Rumah saya terletak di pinggir jalan besar sehingga mengharuskan mengunci gerbang setiap saat.
  • Aman untuk penghuni tertama anak-anak dan aman untuk lansia.
  • Rumah kami ada kolam ikan, kami sudah pasang pagar di sekelilingnya agar anak-anak tidak berniat nyebur ke kolam. Tangga sudah kami pasang pagar pengaman agar anak kami yang kecil tidak naik tanpa pengawasan. 
  • Mainan anak-anak disimpan dalam lemari yang mudah dijangkau dan mengajarkan mereka untuk menyimpan kembali mainannya setelah bermain.
  • Aman dari resiko kebakaran dengan menyiapkan APAR kecil. Posisi dapur dengan ventilasi cukup sehingga gas tidak mengumpul jika bocor. Memasang penhisap asap kompor.
  • Untuk lansia kamar mandi ortu memakai railing pegangan, dalam rumah tidak ada undakan.


Kebersihan

Sedangkan kebersihan kami selalu sapu pel rumah setiap pagi, menyikat kamar mandi 1-2x seminggu.  Laundy juga dilakukan berkala namun tidak sampai menumpuk. Alhamdulillah untuk standar kebersihan walaupun belum maximal tapi sudah kategori bersih.

Hanya saja banyak barang dipojok-pojok sehingga menjadi tempat debu. Clutter ini yang masih menjadi PR dan harus segera diselesaikan.

ENVIRONMENT

Pilar menjaga lingkungan
1.     Refuse/Hindari
2.     Reduce/Kurangi
3.     Reuse/Pakai Berkali-kali
4.     Recycle/Bentuk Kembali
5.     Rehome/Donasi
6.     Repurpose/Alih Fungsi
7.     Replant/Tanam Kembali
8.     Rot/Kebali Kebumi

Alhamdulillah saya besar dikeluarga yang peduli dengan lingkungan, jadi sudah lebih dari 10 tahun saya memilah sampah, membawa botol minum sendiri, bawa kantong belanja dll. Namun ketika menikah dan pindah rumah sendiri pemilahan sampah ini memang agak menjadi lebih tantangan. 

Berikut kebiasaan saya agar tidak mencemari lingkungan.
1.     Cegah Sampah dengan cara :
-       Menolak kantong plastik dan kantong belanja lainnya yang dari toko – selalu membawa kantong kain belanja sendiri.
-       Membawa kantong jaring dan wadah jika berbelanja di pasar.
-       Memakai menscup
-       Anak-anak pakai clodi (walaupun masih suka pakai pospak)
-       Selalu membawa minum dalam tumbler sendiri.
-       Menolak flier, souvenir yang kiranya tidak berguna.
-       Membawa alat makan (sendok&garpu) jika berpergian, menghindari memakai sendok plastik.
-       Take away jajan pakai wadah sendiri.

2.     Pilah sampah organic dan anorganic
Sebagian organic (nabati) untuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik lainnya (kertas, plastik yang bisa didaur ulang) saya kasih ke pemulung. 

3.     Olah sampah
-       Saya menempati rumah sendiri ini sejak November 2015, jadi sekarang sudah 3.5 tahun. Alhamdulillah sejak agustus 2018 saya sudah membuat composting sendiri.
-       Memperbaiki barang rusak atau menjahit baju bolong

Walaupun demikian saya masih jauh dari sempurna, masih butuk kresek untuk sampah2 yang tidak bisa di daur ulang dan juga sampah hewani saya masih belum bisa masuk komposter. Dan juga masih suka jajan makanan berkemasan seperti roti dan biscuit.

Next saya mau buat lubang biopori, doakan bisa segera terealisasi.