Saturday, March 23, 2019

SUSTAINABLE

Task 3 Gemari Pratama

Tugas minggu ini melengkapi pola pikir kita.

8 Pilar Metode Gemar 
  1. Dilakukan oleh Pemilik Barang (owner)
  2. Penguatan (Mindset) sebagai pondasi awal
  3. Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (Habit)
  4. Pengurangan barang (declutter)
  5. Menyesuaikan kondisi individu (Personalize)
  6. RASA sebagai prinsip (Principles)
  7. Memenuhi Standar (Safety dan Hygiene)
  8. Tidak Mencemari Lingkungan (Environment)


Nilai RASA
R Rapi dan Teratur
A Aman dan Nyaman
S Sehat dan Bersih
A Alami dan Berkelanjutan
           
Pengelompokan Habit untuk mencapai tujuan. (Revisi)
No.
Nilai RASA
Tujuan
Habit yang harus dibentuk
1.
Rapi dan Teratur
·      Bisa konsisten decluttering setahun sekali
·      Rumah rapi dalam artian tidak ada barang-barang ditempat tidak semestinya misal bawah tangga, lorong, musola, serta area kosong lainnya
·      Belajar mengorganize (meningkatkan kualitas skill penyimpanan)
·      - Rumah bisa sekece rumah-rumah idaman di IG atau majalah-majalah.
·      Meletakan barang-barang sesuai pada tempatnya yang telah disediakan
·      Meluangkan waktu minimal 1 jam sehari mensortir/decluttering barang-barang lama kita.
·      Tidak boleh ada kardus menumpuk lagi.
·      Mainan anak-anak langsung dikembalikan ke lemari mainan dan seminggu sekali langsung sortir untuk clustering lagi mainan yang tercecer.
·      Tidak meletakan barang di bawah tangga
·      Melawan rasa malas.
·      Mulai membuat daftar asset, dibuat global dulu.
·      Membuat to do list bulanan, mingguan, harian. 
2.
Aman dan Nyaman
·      Rumah aman untuk anak dan lansia (ortu suka tinggal dirumah)
·      Anak-anak betah di rumah dan selalu kangen untuk tinggal serta leyeh-leyeh di rumah.

3.
Sehat dan Bersih
- rumah bebas debu (harus rajin dusting)
- kamar mandi bersih (konsisten dalam membersihkan)
·      Membuat to do list bulanan, mingguan, harian. (jadwal bebersih) 
4.
Alami dan Berkelanjutan
- Pilah sampah lebih spesifik lagi
- Less waste
- Tidak konsumtif bisa membedakan rasa kepengen dan kebutuhan
- Bisa menanamkan nilai-nilai kerapihan penting dalam hidup ke anak-anak dan keluarga
·      Rethink – rethink and rethink sebelum membeli barang.
·      Mendefine Needs (Kebutuhan) dan Wants (Keinginan)
·      Ajak anak dalam kegiatan bebenah


PERSONALIZE

Alhamdulillah saya sudah mengetahui tipe karakter suami saya, namun untuk barang-barang pribadi memang tetap beliau harus ikut serta. Namun untuk kerapihan dan dekorasi rumah, saya yang akan menjadi pengambil keputusan.

PRINCIPLES RASA

R - Rapi dan Teratur

Barang-barang pada tempat seharusnya dan tertata rapi. Tidak ada barang berserakan.
Barang-barang terorganisasi dengan baik di laci, lemari atau wadah.


A - Aman dan Nyaman

Rumah yang aman dari orang luar (maling, stranger) dan juga penghuninya.
Ramah anak dan lansia. Anak bisa bermain tanpa takut cedera, bebas bereksplorasi.
Nyaman ditinggali, sehingga yang tinggal bisa istirahat dengan maximal dan juga produktif serta membawa perasaan bahagia (Hygge).
Rumah Nyaman (Hygge perasaan menenangkan dan menyenangkan) menurut keluarga kami :
-       Rumah yang membuat kita kangen ingin kembali jika berpergian.
-       Rumah yang membawa suasana intim dengan keluarga.
-        Rumah dengan sinar dan ventilasi yang baik.
-       Rumah memiliki nilai RASA.


S - Sehat dan Bersih

Rumah yang sehat dan bersih itu bebas debu dan bebas sarang penyakit, sarang nyamuk, asap rokok.  Yang menjadikan orang yang tinggal dalam rumahnya menjadi sehat selalu.


A - Alami dan Berkelanjutan

Rumah yang alami dan berkelanjutan itu yang tidak menimbulkan banyak sampah (bisa zerowaste) lebih baik. Tidak mengkonsumsi produk-produk yang menghasilkan banyak sampah. Akan lebih baik jika bisa berkelanjutan dengan menanam dan makan hasil kebun sendiri.


SAFETY AND HYGIENE
Alhamdulillah Aman dan Bersih ini sudah prinsip yang diterapkan di rumah saya.

Aman
  • Aman dari maling dan orang tak dikenal. Rumah saya terletak di pinggir jalan besar sehingga mengharuskan mengunci gerbang setiap saat.
  • Aman untuk penghuni tertama anak-anak dan aman untuk lansia.
  • Rumah kami ada kolam ikan, kami sudah pasang pagar di sekelilingnya agar anak-anak tidak berniat nyebur ke kolam. Tangga sudah kami pasang pagar pengaman agar anak kami yang kecil tidak naik tanpa pengawasan. 
  • Mainan anak-anak disimpan dalam lemari yang mudah dijangkau dan mengajarkan mereka untuk menyimpan kembali mainannya setelah bermain.
  • Aman dari resiko kebakaran dengan menyiapkan APAR kecil. Posisi dapur dengan ventilasi cukup sehingga gas tidak mengumpul jika bocor. Memasang penhisap asap kompor.
  • Untuk lansia kamar mandi ortu memakai railing pegangan, dalam rumah tidak ada undakan.


Kebersihan

Sedangkan kebersihan kami selalu sapu pel rumah setiap pagi, menyikat kamar mandi 1-2x seminggu.  Laundy juga dilakukan berkala namun tidak sampai menumpuk. Alhamdulillah untuk standar kebersihan walaupun belum maximal tapi sudah kategori bersih.

Hanya saja banyak barang dipojok-pojok sehingga menjadi tempat debu. Clutter ini yang masih menjadi PR dan harus segera diselesaikan.

ENVIRONMENT

Pilar menjaga lingkungan
1.     Refuse/Hindari
2.     Reduce/Kurangi
3.     Reuse/Pakai Berkali-kali
4.     Recycle/Bentuk Kembali
5.     Rehome/Donasi
6.     Repurpose/Alih Fungsi
7.     Replant/Tanam Kembali
8.     Rot/Kebali Kebumi

Alhamdulillah saya besar dikeluarga yang peduli dengan lingkungan, jadi sudah lebih dari 10 tahun saya memilah sampah, membawa botol minum sendiri, bawa kantong belanja dll. Namun ketika menikah dan pindah rumah sendiri pemilahan sampah ini memang agak menjadi lebih tantangan. 

Berikut kebiasaan saya agar tidak mencemari lingkungan.
1.     Cegah Sampah dengan cara :
-       Menolak kantong plastik dan kantong belanja lainnya yang dari toko – selalu membawa kantong kain belanja sendiri.
-       Membawa kantong jaring dan wadah jika berbelanja di pasar.
-       Memakai menscup
-       Anak-anak pakai clodi (walaupun masih suka pakai pospak)
-       Selalu membawa minum dalam tumbler sendiri.
-       Menolak flier, souvenir yang kiranya tidak berguna.
-       Membawa alat makan (sendok&garpu) jika berpergian, menghindari memakai sendok plastik.
-       Take away jajan pakai wadah sendiri.

2.     Pilah sampah organic dan anorganic
Sebagian organic (nabati) untuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik lainnya (kertas, plastik yang bisa didaur ulang) saya kasih ke pemulung. 

3.     Olah sampah
-       Saya menempati rumah sendiri ini sejak November 2015, jadi sekarang sudah 3.5 tahun. Alhamdulillah sejak agustus 2018 saya sudah membuat composting sendiri.
-       Memperbaiki barang rusak atau menjahit baju bolong

Walaupun demikian saya masih jauh dari sempurna, masih butuk kresek untuk sampah2 yang tidak bisa di daur ulang dan juga sampah hewani saya masih belum bisa masuk komposter. Dan juga masih suka jajan makanan berkemasan seperti roti dan biscuit.

Next saya mau buat lubang biopori, doakan bisa segera terealisasi.

Thursday, March 14, 2019

AGENT OF CHANGE

TASK 2 Gemarapi Pratama

Ini masuk minggu kedua untuk kelas gemarapi. 

Mau berubah bertransformasi ini kuncinya. Pilar gemarapi ini harus bisa di ACTION.
     1.     Dilakukan oleh Pemilik Barang (owner)
     2.     Penguatan (Mindset) sebagai pondasi awal
     3.     Perubahan kebiasaan sebagai tujuan (Habit)
     4.     Pengurangan barang (declutter)

Sebenarnya harusnya project keluarga, namun sepertinya saat ini saya yang harus menjadi CHANGE AGENT di keluarga. Dimulai dari diri saya agar lainnya mencontoh. Karena kalau dilihat pun isi (barang-barang) rumah sepertinya 70% atas kendali saya. Selain itu saya harus memberi contoh kepada anak-anak saya untuk menjadikan mereka generasi lebih baik dari saya.

PILAR PERTAMA (OWNER)

   Alhamdulillah semua orang dirumah saya sepakat bahwa setiap orang bertanggungjawab atas barangnya masing-masing. Hal ini juga sudah saya tanamkan ke anak-anak saya yang masih balita. Suami saya juga sepakat untuk pilar pertama ini, namun belum bisa terlibat terlalu banyak dalam kegiatan bebenah rumah.
Jadi yang saya upayakan adalah memberi contoh langsung dulu atas bebenah barang-barang saya dan barang-barang dirumah. Nanti barang pribadi beliau dijadwalkan terakhir seperti baju dan bukunya.

    
      PILAR KEDUA (MINDSET)
   
No.
Mindset lama
Mindset Baru
1
Barang-barang sulit disortir
Dengan ilmu mensortir barang pasti bisa sukses.
2
Meng “gapapa” kan kondisi rumah keadaan berantakan
Rumah harus bersih dan nyaman serta bernilai RASA

3
Menyimpan barang bekas, nanti bisa di benerin/dikreasikan
Tidak perlu menyimpan barang dan pilih saja sesuai kebutuhan dengan prinsip minimalis

4.
Jika ada uang boleh belanja barang-barang
Belanja sesuai kebutuhan saja, tidak boleh konsumtif

5.
Tidak apa beli aja kan murah
Pikir lagi apakah benar-benar butuh?

6.
Maximalis
Minimalis

PILAR KETIGA (HABIT)
Perubahan HABIT yang akan dilakukan bersama keluarga
Berdasarkan diskusi kelas kemarin bahwa perubahan habit bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan tersebut terus menerus minimal 21 hari selama 6 bulan yang jika terputus maka harus mengulang siklus tersebut.

Proses yang cukup sulit namun bisa dan harus optimis. Kita harus identifikasi apa kendalanya. Kendala utama adalah MALAS yang merupakan musuh terbesar dari diri sendiri untuk melakukan perubahan lebih baik. Selain itu berada dalam comfort zone juga merupakan tantangan.

Berikut habit yang kira-kira harus kami lakukan bersama :
a.     Meletakan barang-barang sesuai pada tempatnya yang telah disediakan
b.     Meluangkan waktu minimal 1 jam sehari mensortir/decluttering barang-barang lama kita.
c.      Tidak boleh ada kardus menumpuk lagi.
d.     Mainan anak-anak langsung dikembalikan ke lemari mainan dan seminggu sekali langsung sortir untuk clustering lagi mainan yang tercecer.
e.     Tidak meletakan barang di bawah tangga
f.      Melawan rasa malas.
g.     Mulai membuat daftar asset, dibuat global dulu.
h.     Rethink – rethink and rethink sebelum membeli barang.
i.       Mendefine Needs (Kebutuhan) dan Wants (Keinginan)
j.       Membuat to do list bulanan, mingguan, harian. 

PILAR KEEMPAT (DECLUTTERING)
Indikator Lagom yaitu tidak kekurangan dan tidak berlebihan. PAS sesuai kebutuhan individu.
Prinsip Lagom : simplicity, sederhana, penuh syukur, jaga sebaik-baiknya. 

Jadi nanti implementasi decluttering sesuai Lagom :
a.     Menanamkan mindset hidup untuk lebih simple (minimalis).
b.     Tidak perlu barang berlebihan , “buang” barang yang double.
c.      Memperhatikan kualitas dan fungsi barang dibandingkan kuantitas.
d.     Mensyukuri barang-barang yang kita miliki dan mengikhlaskan barang-barang yang sudah tidak/kurang dibutuhkan.
e.     Memanfaatkan barang bukan menyimpannya saja.
f.      Menjaga dan memaximalkan barang yang dimiliki.
g.   Pilih barang sesuai needs bukan wants

Friday, March 08, 2019

WHY CLUTTER - self reflection

TASK 1 Gemar Rapi

prolog : jadi saya ikut kulwap @gemarapi kelas Gemari Pratama. Blog ini akan saya pakai sebagai self reflection atas tugas-tugasnya.

Ini tugas minggu pertama dari materi. Self refletion atas diri sendiri dan keluarga kenapa rumah clutter (kekacauan barang-barang), dampaknya serta tujuan jangka panjang serta motivasi agar selalu gemar rapi.


Rumah Clutter (kekacauan barang) dan dampaknya.

No.
Penyebab clutter
Dampak

1.
Banyak barang yang tidak pada tempatnya atau tidak punya tempat

Setiap pojokan ada barang

2.
Belum ada tempat storage

Barang menumpuk
3.
Kurang skill mengorganize barang

Tata letak barang berantakan walaupun sudah ada tempatnya.
4.
Menaruh barang sejenis dibeberapa tempat

makan tempat
5.
Semi Maximizer

banyak barang printilan yang sayang dibuang
6.
Bingung kemana menyalurkan barang tidak terpakai
kadang sudah decluttering namun tidak berhasil karena cuma sedikit yang terbuang sisanya kembali ketempat semula.

7.
Menunda mengembalikan barang yang dipakai ketempat semula

Barang tersebar disegala tempat.
Susah mencari barang yang dicari.
8.
Menumpuk baju “setengah bersih” di gantungan baju

Sarang nyamuk dan sumuk berantakan

Rencana/Tujuan 5-10 tahun mendatang

No.
Nilai RASA
Deskripsi

1.
Rapi dan Teratur
- Bisa konsisten decluttering setahun sekali
- Rumah rapi dalam artian tidak ada barang-barang ditempat tidak semestinya misal bawah tangga, lorong, musola, serta area kosong lainnya
- Belajar mengorganize (meningkatkan kualitas skill penyimpanan)
- Rumah bisa sekece rumah-rumah idaman di IG atau majalah-majalah.

2.
Aman dan Nyaman
- Rumah aman untuk anak dan lansia (ortu suka tinggal dirumah)
- Suami dan Anak-anak betah di rumah dan selalu kangen rumah.

3.
Sehat dan Bersih
- rumah bebas debu (harus rajin dusting)
- kamar mandi bersih (konsisten dalam membersihkan)

4.
Alami dan Berkelanjutan
- Pilah sampah lebih spesifik lagi
- Less waste
- Tidak konsumtif bisa membedakan rasa kepengen dan kebutuhan
- Bisa menanamkan nilai-nilai kerapihan penting dalam hidup ke anak-anak dan keluarga


MOTIVASI untuk bisa tetap gemar rapi
1.     Suami dan Anak-anakku harus bisa bahagia dan senang tinggal di rumah yang rapi. Rumahku surgaku.
2.     Mengurangi beban hisab harta benda (barang-barang) nanti kelak di hari akhir.
3.     Jika tidak dimulai maka tidak akan hasilnya. Start now.