Ketika saya mulai menjadi Full Time Stay At Home mom, saya mulai mencari aktifitas untuk Amira.
Papa amira pun mulai menyuruh untuk menyekolahkan Amira. Saya sebenarnya sudah survey beberapa daycare yang ada sekolahnya, ketika waktu itu ada waktu 2 minggu dimana Amira tidak ada yang jaga, jadi saya sudah punya bayangan juga. Namun ketika mau mencari playgroup saya mulai mencari lebih serius lagi.
Berikut hasil survey saya :
1. Papa amira mau menyekolahkan di At Taqwa yang lokasi di seberang lapangan golf, karena kebetulan keponakan kami dua orang bersekolah disitu, namun sayang amira belum bisa masuk tahun ajaran 2016/2017 ini karena persyaratan mereka harus sudah 3 tahun bulan Juli 2016, sedangkan Amira baru 3 tahun bulan November nanti. Untuk biaya sekitar 7-8 juta dengan bulanan sekitar 600rb.
2. Saya juga sudah lihat Kindy di area UNJ satu lokasi dengan Kantin Kebun, lokasi di halaman rumah dosen UI. Rumahnya Asri, namun lokasi terlalu croweded banyak orang lalu lalang dan parkiran susah karena harus bareng dengan kampus UNJ. Disini bisa masuk sewaktu-waktu. Biaya sekitar 5-6 juta.
3. Saya juga survey ke Muhammadiyah Rawamangun tapi sama dengan At Taqwa umur tidak mencukupi. Dan biayanya pun sekitar 8-10 juta.
4. Mentari Intelegensia - Ex Tumbletots - Jl. Balaipustaka. Ini untuk anak dibawah 3 tahun masih harus didampingi masuk kelas running dan memang kurikulum lebih ke motorik kasar. Biaya pendaftaran 1.750.000 dan pilihan seminggu sekali Rp. 400.000, 2x seminggu Rp. 500.000 dan 3x seminggu Rp. 600.000. Jika sudah lebih dari 3 tahun baru masuk kelas Play Group. Bisa trial jika mau.
5. Taman Bermain Rodin - Jl. Alu-alu - Ex Sanggar Bona. Pertama survey dulu bulan november sih tampak kumuh karena di Rumah, tapi pas bulan maren saya kesana lagi sudah bagusan karena sudah di cat. Kurikulum juga montesorri alias bermain terus. Masuk kelas 3x seminggu dan hanya 2 jam 15 menit, dari jam 8.00 hingga 10.30. Biaya sekitar Rp. 5 juta dan bulanan Rp. 560rb. Bisa trial jika mau.
6. RA Babbusalam - Jl. Cipinang baru, Mesjid Babusalam. Ini lokasi di bawah mesjid, aga gelap tapi murah meriah menurut saya. Biaya bulanan hanya Rp. 60.000. Area bermain di halaman mesjid.
Dalam memilih sekolah sebenenarnya saya belum mau sekolah yang masif seperti At Taqwa, Al Azhar, Muhammadiyah, Tadika Puri. Saya maunya amira nyaman dan intimate dengan gurunya. Selain itu belum mau mahal-mahal dulu karena masih playgroup yang mana pasti banyak bolosnya.
Akhirnya saya trial di Taman Bermain Rodin dan Amira pun suka langsung. Dan saya pun memilih Taman Bermain Rodin sebagai tempat bermain Amira sekarang. Adapun jadwal di sekolah bermain motorik kasar, motorik halus tempel/mewarnai/dll, makan dan pulang.
Saya juga memantapkan pilihan disini karena 2 orang teman saya merekomendasikan tempat ini dan kepala sekolah At Taqwa pun merekomendasikan untuk sekolah disitu. Selain itu lokasi juga tidak macet dan aman untuk naik sepeda. Rencana saya sih akan cari TK serius jika sudah saatnya TK besar nanti. Saya sih menaksir TK Nabawi.
Note : Foto-foto di Taman Bermain Rodin menyusul
Sunday, April 17, 2016
Sudocream - Cream untuk ruam popok, gatal alergi pada bayi
Cream ini saya kasih bintang 5. Sempurna.
Sebagai ibu baru, ketika anaknya ruam popok pasti dong khawatir banget. Saya sudah coba berbagai cream dari yang mahal sebamed hingga switsal popok, tapi ruam popok ketika amira bayi tidak juga sembuh. Ruam popok amira pada selangkangan pahanya. Jadi hingga amira umur hampir 6 bulan selalu ruam merah selangkangan pahanya.
Waktu itu saya direkomendasikan oleh teman untuk coba sudocream katanya ampuh, hanya ada di Mothercare Indonesia. Alhamdulillah setelah dipakaikan ke amira ruam popok langsung kering setelah 2-3 hari pemakaian.
sumber : google |
Sudocream ini juga dipakai untuk lengan amira yang sering gatal karena alergi kalau keringetan. Selain itu orang dewasa juga bisa pakai kalau lecet atau gatal karena karet atau pas lipatan. Saya, suami dan kakak saya pun pakai cream ini.
Harga cream ini Rp. 119.000 dengan kemasan 125g. Value for money. Walaupun menurut saya kemasan ini terlalu besar. Saya selalu kasih rekomendasi ke teman saya dan biasanya saya suka kasih sedikit di pot kecil, kalau cocok jadi bisa beli sendiri ke mothercare. Karena rasanya sayang kalau sudah beli ternyata tidak cocok. Tapi dari semua teman yang saya kasih, mereka semua cocok.
Jadi kalau ada gatal-gatal atau ruam2, sudocream lah penyelamatnya. :)
Friday, March 25, 2016
Ketika memilih menjadi "Stay at home" Mom
Kalau kata orang menikah itu akan merubah kehidupan, menurut
saya hamil dan memiliki anak lah yang sangat merubah kehidupan. Waktu masih
berdua saja dengan suami rasa masih sama hanya penyesuaian sedikit saja karena
kami termasuk sama-sama independent.
Kehidupan saat kehamilan mulai berubah apalagi saya termasuk
yang mabok berat ketika hamil. Kehadirnya Amira lah yang merubah semuanya.
Kehidupan saya sepertinya sudah untuk Amira. Saya memutuskan untuk berhenti berkarir pada akhir November
2015. Beberapa orang menyayangkan keputusan saya, seperti WA mantan bos saya
ketika mengetahui pilihan saya bilang “Ga sayang yan? Kan kamu pintar?” tapi
Alhamdulillah keluarga inti saya mendukung keputusan ini.
Memang menjelang resign ada ketakutan tidak punya uang
sendiri seperti saat bekerja yang punya uang berlebih untuk ini itu. Tapi saya
yakin rejeki itu akan datang dari arah yang tak terduga. Saya hanya memantapkan hati untuk Lillahi
Ta’ala mengurus anak dan keluarga. Idealnya sih punya usaha tapi saya belum
kepikiran mau usaha apa.
Sistem pendukung alias asisten rumah tangga memang berperan
penting. Tidak adanya orang untuk mengasuh anak saya ketika saya kerja yang
memicu saya untuk berhenti. Suster yang sudah cocok dengan Amira memutuskan
menikah dan lalu hamil sehingga dia minta berhenti setelah lebaran 2015.
Setelah itu lah Amira gonta ganti pengasuh. Selain itu ibu saya kecelakaan
jatuh sehingga kakak saya harus menjaga ibu saya dan saya harus pindah ke rumah
sendiri yang sebelumnya saya tinggal bersama ibu dan kakak-kakak saya. Saya tidak percaya dengan pengasuh baru
kalau nanti tinggal di rumah sendiri dan amira tanpa pengawasan orang
terpercaya.
Situasi kantor juga menjadi pemicu, kantor ganti management.
Dimana management sebelumnya sangat friendly dengan ibu pekerja, sedangkan baru
tidak. Bos baru juga demanding
sekali. Jadilah saya membulatkan tekad untuk menjadi Ibu Rumah Tangga.
Alhamdulillah sudah 4 bulan saya di “rumah” saja. Rata-rata
teman saya tanya bagaimana kondisi saya apakah bosan atau tidak? Alhamdulillah
di rumah saja itu juga pembelajaran hidup baru untuk saya yang selama ini
selalu “melala” dan tidak betah kalau dirumah saja. Saya belajar menikmati
kehidupan sekarang, belajar menghandle
tantrum amira, belajar bermain dengan amira, belajar masak, belajar menata
rumah.
Memang sekarang Amira jadi “lengket” banget dengan saya.
Kadang saya mandi pun ditangisi didepan pintu, saya pipis dan pup pun minta
pangku. Sampai sekarang pun mau disapih susah sekali karena maunya saya
“weaning with love”.
Ada juga teman saya yang bertanya ada rencana untuk bekerja
lagi ga? Mmm untuk sementara ini sih belum ada niatan. Kalau pun iya kerja
lagi, lokasi kerja serta posisi menentukan. Area rawamangun, pulogadung atau
kelapa gading masih bisa di pertimbangkan dan harus flexi hour atau partimer.
Yang pasti sudah tidak bisa lagi masuk jam 8 pagi hehehe.
Menjadi ibu pekerja atau ibu “stay at home” itu memang pilihan dan
tergantung situasi kehidupan masing-masing. Tidak perlu menghakimi mana yang
lebih baik. Karena semua ibu ingin memberikan terbaik untuk anaknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)